Beruntunglah Anda yang ditakdirkan berpostur ideal. Di sejumlah negara, perang terhadap kegemukan sudah masuk tahap siaga satu.
Di Amerika Serikat, obesitas bahkan jadi musuh terbesar kedua setelah teroris.
Tak heran segala cara dikerahkan agar badan langsing termasuk memanfaatkan kepiting.
"Kepiting?” tanya Anya ragu bercampur heran, ketika teman karibnya menyatakan kalau kulit kepiting bisa melangsingkan tubuh. Sehabis melahirkan anak pertama, Anya begitu sulit mengendalikan bobot badannya. Tubuhnya terus melar tak terkendali.
Berhubung sedang mencari jalan keluar untuk masalah bobot badannya itu, ia tetap bersemangat mendengarkan cerita tentang kepiting dari kawan-kawannya yang membawa harapan. “Jalan apa pun bakal kutempuh, asal enggak dipanggil si Gembrot lagi,” ucapnya serius.
Tak hanya buat Anya, obesitas memang menjadi momok hampir sebagian besar manusia modern. Apalagi, selain mengurangi rasa percaya diri, kelebihan berat badan juga membuat tubuh rentan terhadap penyakit. Selama ini, upaya mengatasi kegemukan lebih banyak dianjurkan lewat olahraga teratur, mengonsumsi makanan berkalori rendah, atau menenggak obat-obatan alami maupun modern.
Padahal suplemen makanan, baik yang berbahan baku tumbuhan maupun hewan, juga dapat menurunkan kadar lemak yang diserap oleh organ pencernaan. Keluarga crustacea yang beranggotakan kepiting dan kawan-kawan, misalnya, sudah lama dikenal “sangat peduli” pada problem obesitas manusia. Terutama lewat senyawa turunan kitin yang mereka hasilkan.
Kitin itu rangkaian molekul karbohidrat atau sakarida terpanjang kedua setelah selulosa (serat pada tumbuhan yang tidak bisa dicerna). Senyawa ini layak dijadikan “senjata" perang andalan melawan kegemukan. Selain itu, ternyata ia juga punya khasiat sampingan menyehatkan badan.
Amankan metabolisme
Dalam kerajaan binatang, crustacea dikenal sebagai bagian dari keluarga decapoda (binatang berkaki sepuluh).
Di dalamnya termasuk udang dan kepiting. Serat hasil pemrosesan kulit kedua binatang itulah yang kini favorit dijadikan bahan suplemen pelangsing badan oleh banyak orang.
Di lapangan, pengujian terhadap kulit luar udang atau kepiting selama ini membuktikan, serat atau turunan kitin yang dihasilkannya dapat menghambat penyerapan lemak oleh saluran pencernaan. Lemak yang tidak terserap saluran pencernaan itu dipaksa keluar dan tubuh bersama kotoran. Artinya, lemak dan makanan tidak disimpan dalam tubuh, sehingga tidak menambah bobot badan.
Di dalam perut, serat crustacea membentuk gel (jeli) bermuatan positif. Itu sebabnya, ia dapat mengikat banyak zat di sekitarnya, termasuk vitamin C (asam askorbat).
Nah, omong-omong soal vitamin C, penelitian membuktikan, serat crustacea yang bergabung dengan vitamin C ternyata bekerja lebih efektif ketimbang sendirian. Kolaborasi keduanya dipercaya memperkuat daya serap serat terhadap lemak.
Sebagai sumber serat, crustacea juga punya kemampuan istimewa dalam hal menyerap beberapa senyawa yang ada di dalam tubuh, seperti lemak, kolesterol, glukosa, dan sebagainya. Penyerapannya baik dengan daya adesi maupun daya tarik-menarik elektrolitik. Sedangkan untuk zat-zat penting yang dibutuhkan tubuh, mineral misalnya, ada perlakuan tersendiri. Intinya, jika crustacea dikonsumsi dalam jumlah tepat, tingginya daya serap turunan kitin dipercaya tidak akan mempengaruhi keseimbangan mineral tubuh.
Bukan cuma “kolaborasi” dengan pihak lain, tingkat kekentalan juga berpengaruh terhadap kinerja serat crustacea. Penelitian Deuchi dan kawan-kawan memberi fakta, makin tinggi tingkat kekentalan serat, makin besar pula daya ikat serat tersebut terhadap molekul lemak yang terdapat di sekitarnya. Hasil juga menunjukkan, konsumsi serat dalam jumlah tepat dapat memperbaiki metabolisme tubuh.
Serat crustacea diyakini bisa memperbaiki lingkungan usus makhluk hidup, sekaligus memperbaiki proses metabolisme usus. Pemberian sebanyak 3 - 6 g serat crustacea, misalnya, akan menyebabkan berkurangnya enzim lesitinase negatif serta menurunnya produksi zat-zat pembusuk, seperti fenol, p-kresol, dan indol. Sebaliknya, jumlah asam organik yang mudah menguap, seperti asam asetat dan asam propionat, akan meningkat.
Itulah salah satu kehebatan crustacea. Berkurangnya bobot badan tidak akan secara langsung mempengaruhi metabolisme tubuh secara keseluruhan. Bandingkan dengan cara-cara mengurangi berat badan lainnya yang rata-rata menguras keringat atau bikin perut keroncongan lantaran diet ketat.
Alhasil, saking tingginya semangat menjadi kurus, metabolisme tubuh jadi terganggu. Serat crustacea sebaliknya, bisa dikonsumsi dengan aman, tanpa harus melakukan diet ketat.
Sumber : Inti Sari
Hidroponik: Cara menanam lombok / cabai dengan mudah, 3 bulan panen
-
Video: Hidroponik: Cara menanam lombok / cabai dengan mudah, 3 bulan panen
| TV Kampung.
7 years ago